Thursday, October 17, 2013

Homemade Stuffed Crust Pizza

Dulu saya membayangkan kalau buat pizza itu susah, jadi setiap  kepengen makan pizza mau gak mau harus ke restoran atau minimal delivery order. Sama sekali gak kepikiran buat pizza sendiri. Gara-garanya minggu lalu saya buat donat dan berhasil, jadi terpikir kenapa saya gak coba buat pizza ya, tahap menguleni adonan kan sudah pernah saya rasakan. Mulai deh cari-cari resep pizza, dan beneran lho, ternyata bikin pizza itu gampaaang banget, jauh lebih gampang dari bikin donat, dan dari segi harga jauh lebih hemat dibanding beli di pizza h*t atau papar*ns dan kawan-kawannya.


Untuk resep roti pizzanya saya dapat dari NCC.

Bahan Roti :

350 gr terigu protein tinggi
15 gr gula pasir
20 gr susu bubuk
5 gr ragi instan
200 ml air es
50 gr mentega putih (saya tidak punya jadi saya ganti blue band)
Sedikit garam

Cara Membuat :

Campur rata semua bahan (kecuali mentega, garam dan air es, saya berprinsip seperti membuat donat bahwa ragi tidak boleh langsung bertemu garam dan mentega supaya ragi tidak mati).

Tuang air sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai setengah kalis (kira-kira 10 menit, jauh lebih cepat ketimbang menguleni donat).

Masukkan mentega dan garam, uleni lagi sampai kalis.

Diamkan adonan dan tutup dengan serbet lembab pada suhu ruang selama 30 menit atau sampai adonan mengembang 2 kali.

Kempiskan adonan, dan bagi 3, diamkan lagi selama 10 menit. Giling tipis adonan, diamkan lagi 10 menit. Menggiling adonannya benar-benar tipis ya, kalau dirasa hasilnya terlalu lebar setelah digiling, adonan bisa dibagi lagi.

Nah, intermezzo sedikit nih, ceritanya gini adonan pizza yang saya bagi 3 tadi, 2 bagiannya setelah saya diamkan dan digiling sekenanya, langsung saya panggang, jadi sih pizzanya. Tapi manggangnya lama banget, sepertinya rotinya ketebalan. Walhasil begitu matang, bagian bawahnya rada gosong dikit, komentar suami saya, rotinya keras banget, terus koq pinggirannya gak ada kejunya ya (kayak stuffed crust-nya pizza hut). Dan sepertinya oven saya juga bermasalah karena keju quick meltnya tidak meleleh padahal sudah dipanggang lama, malah cenderung hangus. Huhuhu... Nyerah? gak dong!!!

Muncul ide, kenapa saya gak coba panggang pakai teflon ya... karena saya menggunakan wajan teflon berdiameter 18cm, akhirnya 1/3 adonan sisanya saya bagi 3 lagi. Dan saya giling tipiiiis sekali. Soal giling-menggiling ini saya tidak punya gilingan adonan lho, jadi saya manfaatkan botol yang permukaan sisinya rata.

Selesai digiling adonannya jadi lebar sekali, saya cetak dengan mangkok bundar supaya muat di wajan teflon saya, dan sisa adonan saya bentuk persegi panjang, giling tipis lagi sampai panjangnya sama dengan keliling adonan di teflon. Repot ya? Gak tuh, adonan yang persegi panjang ini saya isi keju lalu saya bungkus (seperti buat lumpia) dan saya tempelkan di sekeliling adonan bundar tadi. (saya terpikir kalau lain kali buat stuffed crust pizza lagi, pinggirannya yang berisi keju ini saya panggang dulu setengah matang baru saya tempelkan ke adonan bundar).
Pizza siap dipanggang

Tusuk-tusuk adonan yang telah digiling. Kemudian beri topping sesuka hati. Di sini saya menggunakan saus spaghettinya la fonte (sebenarnya lebih enak kalau buat sendiri), saus tomat, daging asap, sosis sapi, tomat iris, keju cheddar dan terakhir saya tutup dengan parutan keju kraft quick melt sebagai pengganti keju mozarella.

Panggang dengan teflon yang ditutup rapat supaya panas merata, dan api yang kecil selama 10 menit.
Masak dengan api kecil

Yummy ... siap disantap... jadinya kira-kira seukuran personal pan-nya pizza hut. Kalau dihitung-hitung sebenarnya totalnya jadi 9 loyang  lho, banyak banget kan...




UPDATE

Belakangan saya baru tahu (setelah googling sana-sini) kalau buat stuffed crust pizza ternyata adonan digiling tipis kemudian letakkan potongan keju di sekeliling adonan terus dilipat pinggirannya supaya keju tertutup. Saya praktekkan seperti ini waktu saya buat pizza untuk ketiga kalinya. Memang jauh lebih praktis dari stuffed crust pizza ala saya, tapi dari segi penampilan kurang cantik, pinggirannya kurang gendut-gendut gitu gak seperti yang di pizza hut. Padahal kejunya cukup banyak. Sayang saya lupa foto karena keburu habis dimakan.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...