Hari ini saya ingin menulis hal lain di luar hasil eksperimen saya di dapur. Berawal adanya sambungan telepon dari seorang teman lama yang memang sudah cukup lama tidak bertemu.
Di tengah obrolan kami tiba-tiba sahabat saya ini berkata, "Emang Lo bisa masak? Emang Lo bisa bikin kue?"
Saya mengerti pertanyaannya ini, karena memang sudah lama sekali kami tidak bertemu. Baru saya mau mengatakan bahwa saya yang sekarang bukanlah saya yang dulu, yang hampir tidak pernah terjun ke dapur dan jarang sekali bersentuhan dengan peralatan masak, tapi langsung dimentahkan oleh teman saya dengan mengatakan, "Lo punya blog masak segala sekarang? dapet dari mana tuh isinya, pasti copy punya orang ya?" Huahhh merah kuping ini mendengarnya. Hey... people change, you know!!!
Blog tobyrico (Toby dan Rico adalah nama anak-anak saya) ini ASLI TULISAN SAYA dan foto-foto kue atau masakan di blog ini ASLI JEPRETAN SAYA sendiri. Bahkan pada beberapa foto, karena ingin mengabadikan step by step pembuatannya, saya memfoto dengan tangan kiri menggunakan kamera telepon genggam saya sementara tangan kanan melakukan proses pembuatan kue, sehingga kerap kali layar telepon genggam saya ini berlumuran tepung, karena memang tidak ada yang bisa saya minta tolong untuk mengambil foto manakala saya di dapur. Kalaupun lain kali saya akan menggunakan tulisan atau foto orang di blog saya, pasti akan saya cantumkan sumbernya. Tapi sejauh ini semua foto di blog ini murni jepretan saya. Untuk resepnya sendiri, karena saya masih newbie dan bukanlah pakar di dunia kuliner, dunia yang sangat berlawanan arah dengan usaha yang saya geluti sekarang, saya masih menggunakan resep-resep orang lain (ada beberapa sih yang resep ala saya). Tapi itupun saya cantumkan sumbernya. Karena saya ingin menghargai si empunya resep. Bagaimanapun resep itu sendiri sebuah karya cipta, yang mungkin si pembuat resep aslinya harus bereksperimen berulang kali di dapur untuk mendaparkan komposisi bahan yang sesuai. Sama seperti isi sebuah blog, yang adalah juga sebuah karya cipta, jadi JANGAN ASAL COPY PASTE baik isi maupun fotonya tanpa mencantumkan sumbernya.
Saya merasakan sendiri bagaimana repotnya untuk memposting satu resep saja. Saya harus mempraktekkannya dulu di dapur, yang belum tentu berhasil. Kemudian mengambil foto hasil eksperimen di dapur dari berbagai sudut, yang seringnya hanya 1 yang akan ditayangkan, kemudian mengedit si foto, membuat sepotong kisah di balik eksperimen kita di dapur, berjuang menggunakan komputer supaya bisa mempostingnya di blog karena setiap kali saya baru duduk manis di depan komputer, ada tangan-tangan si kecil yang langsung mengambil alih keyboard komputer. Jadi sungguh suatu perjuangan untuk saya bisa memposting satu resep. Jadi wajarlah kalau kuping saya memerah manakala ada seseorang yang dengan entengnya mengatakan bahwa isi blog ini bukan tulisan saya.
Tapi sudahlah, lupakan obrolan saya dengan teman lama saya tadi. Saya jadi ingat pepatah "biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu". Janganlah stempel dari orang lain yang sudah terlanjur melekat pada diri kita, membuat kita jadi patah arang. Biarlah orang mau berkata apa, janganlah itu jadi batu sandungan untuk kita berkreasi. Toh tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Sama seperti saya yang dulunya tidak menyukai dunia masak. Hanya karena kegilaan anak bungsu saya pada donat, yang membuat saya coba-coba membuat donat di dapur sendiri dan langsung berhasil pada percobaan pertama, sehingga membuat saya tergila-gila pada dunia kuliner, khususnya baking (kalau resep masakan sehari-hari saya masih belum terlalu suka). Mulailah saya bergabung dengan milis ncc, mencoba cari tahu berbagai tips dan trik membuat kue di milis, google dan youtube, dan melakukan blogwalking ke blog milik para foody blogger. Ternyata baking itu menyenangkan. Ada kepuasan tersendiri ketika berhasil membuat suatu kue yang dulunya saya anggap susah, apalagi ketika anak dan suami saya suka dengan kue buatan saya, puassss rasanya. Dan walaupun baru 6 bulan belakangan saya menggeluti hobi baru saya ini, toh sudah banyak resep kue yang saya eksekusi di dapur dan berhasil. Sekalipun 2 bulan terakhir saya tidak mempunyai asisten rumah tangga sama sekali, tidak menghambat niat saya untuk berkreasi di dapur.
Saya punya cita-cita, suatu saat nanti kalau anak-anak saya sudah besar dan mandiri, saya ingin memperdalam pengetahuan di bidang baking dengan mengikuti kursus, bisa terima orderan atau bahkan bisa punya bakery sendiri. Jadi jangan pernah berkata terlambat untuk belajar.
No comments:
Post a Comment